Wisata Ramah Lingkungan Diprediksi Akan Menjadi Trend Traveling Setelah Pandemi Berakhir
JAKARTA-PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Di tengah masa karantina yang entah sampai kapan berakhirnya, membuat dunia pariwisata anjlok dari segi ekonomi. Meski demikian booking.com justru menemukan tren positif dari dunia traveling yang cenderung memilih wisata yang ramah lingkungan.
Sebanyak 93 persen wisatawan Indonesia menganggap bahwa wisata Ramah Lingkungan cukup penting bagi mereka. Sementara 72 persen mengungkapkan bahwa mereka berkomitmen untuk memilih opsi berkelanjutan ketika traveling setelah Pandemi berakhir.
Dengan terbentuknya wisata ramah lingkungan, sebanyak 76 persen wisatawan mengaku menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih ramah lingkungan. Sayangnya, masih ada wisatawan yang tidak memahami cara dan tidak menemukan opsi wisata ramah lingkungan. Sehingga masih ada peluang bagi pelaku Industri pariwisata untuk memberikan edukasi soal opsi wisata ramah lingkungan ini.
Perkembangan dan peningkatan tren traveling ini bukan hanya berdampak pada opsi akomodasi ramah lingkungan yang lebih banyak, melainkan juga pembentukan karakter wisatawan yang lebih peduli lingkungan. Seperti apa gambarannya?
1. Opsi akomodasi ramah lingkungan
Meski berada di tengah pandemi, booking.com juga menemukan bahwa 98 persen wisatawan Indonesia berencana untuk menginap di akomodasi ramah lingkungan, 51 persen diantaranya merasa membantu mengurangi dampak yang kurang baik pada lingkungan.
Pada fasilitas akomodasi sendiri dibuat penerapan citra yang lebih jelas dengan mengeksplorasi cara-cara baru dengan mempraktikkan konsep ramah lingkungan. Dimulai dari mengurangi penggunaan plastik hingga menghemat air dan energi.
2. Wisatawan yang peduli
Konsep ramah lingkungan tidak hanya terbentuk pada tempat penginapan dan di tujuan destinasi wisata. Melainkan sudah sejak wisatawan hendak menuju destinasi wisata. Dimana 34 persen wisatawan memilih menggunakan transportasi umum, seperti kereta dibandingkan mobil untuk menghilangkan jejak karbon.
Selain itu, ditemukan adanya kemungkinan para wisatawan untuk menjelajah destinasi yang jarang dikunjungi dengan moda transportasi alternatif untuk sampai ke tujuan.
3. Upaya Bebas Plastik
Ini menjadi tujuan utama bagi para wisatawan di seluruh dunia. 48 persen wisatawan Indonesia pun cenderung membawa botol air minum sendiri daripada membeli air kemasan saat mengunjungi destinasi. Selain itu, booking.com juga menguji beberapa fitur yang memungkinkan properti tidak menggunakan plastik sekali pakai. Misalnya dengan tidak menggunakan sedotan plastik, alat masak, barang pecah belah, tidak menyediakan perlengkapan mandi dengan botol plastik atau berhenti menggunakan air dalam kemasan dalam akomodasi tersebut.(fimela.com)