Pengerukan Mandek, Sungai di Pasuruan Terancam Kembali Penuh Sampah
PASURUAN – PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Pembersihan sungai penuh sampah di Desa Tambak Lekok, sungai yang bermuara di pesisir Utara laut jawa itu terancam kembali penuh sampah.
(Pembersihan sungai) mandek. Kesulitan Karena alat berat nggak bisa masuk. Provinsi yang punya (alatnya), kata camat Lekok, Fauzan, Rabu (19/8/2020).
Pembersihan sampah sungai di lokasi ini sebenarnya sudah dilakukan. Namun giliran pembersihan sampah di muara, alat berat tidak bisa masuk ke sungai. Akhirnya pembersihan tidak dilakukan semenjak 8 Juli 2020.
Fauzan menyebut pihak yang memiliki kewenangan berkoordinasi dengan Provinsi untuk mendatangkan alat berat adalah Dinas PU dan Tata ruang. Namun faktanya, hingga lebih dari sebulan pembersihan sampah di muara tidak dilanjutkan.
“Kalau sampah di aliran sungai sudah berkurang,” terang Fauzan.
Jika sampah di muara tidak segera dibersihkan, akan kembali ke sungai jika laut pasang. Atau saat air sungai tinggi sampah akan menuju laut.
Aktivis karang taruna kecamatan Lekok, Nur Kholis menyayangkan pembersihan sampah yang Mandek. Ia meyakini sungai akan kembali kotor, apalagi upaya menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai belum dilakukan.
“Bakal balik lagi kalau nggak ditindaklanjuti ke hal yang mendasar, kayak seperti kebiasaan masyarakat,” katanya.
Pembersihan sampah dilakukan pasca video kondisi sungai menjijikan viral di media sosial, akhir Juni 2020. Sampah rumah tangga membanjiri sungai seperti plastik, kertas, popok, bahkan televisi hingga kasur dan Bantal. Selain itu, kotoran sapi juga memenuhi sungai.
Sampah berasal dari 5 desa, antara lain Desa Tambak Lekok, Branang, Tampung, Jatirejo dan Balonganyar. Selama bertahun-tahun warga membuang sampah ke sungai. (detik.com)