Meski Kecil, Sampah Puntung Tak Bisa Disepelekan

sampah

JAKARTA-PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Selama beberapa tahun terakhir, sampah plastik disebut-sebut sebagai penyebab kerusakan lingkungan. Hal ini tidak salah karena materialnya yang sulit terurai membuat sampah plastik membahayakan ekosistem sekitarnya.

Kondisi diperparah dengan jumlah sampah plastik yang semakin meningkat,diketahui ada 8 juta ton sampah plastik yang mengalir ke laut. Dampaknya? Banyak hewan laut seperti ikan pari, lumba-lumba, anjing laut yang terjebak sampah plastik yang akhirnya mati mengurangi populasi mereka.

Namun tahukah anda? Seperti plastik, sampah puntung juga berdampak pada lingkungan. Terbuat dari selulosa asetat, membuat sampah ini bisa terurai lama. Tingkat penguraian tergantung kondisi lingkungan setempat, diperlukan waktu 3 bulan hingga 15 tahun.

Sama seperti plastik, ada resiko sampah puntung akan termakan oleh hewan-hewan sekitarnya. Belum lagi dampak sosial ekonomi, mengotori wilayah tertentu dan biaya pembersihan yang tidak murah.

Sayangnya, sebuah studi mengungkapkan bahwa sejak tahun 1980-an, sampah puntung menyumbang 30% hingga 40% dari total sampah perkotaan.

Philips Moris International bersama Kantar melakukan survey pada Maret hingga Mei 2020 kepada 12.800 orang di enam benua untuk memahami kebiasaan perokok dewasa dalam membuang puntung rokoknya. Hasilnya ditemukan bahwa 25% perokok kerap membuang sampah puntungnya sembarangan karena merasa itu hal yang normal. Satu dari delapan responden juga mengatakan hal tersebut tidak mencemari lingkungan.

Survey tersebut juga mengungkapkan, rata2 perokok menghabiskan 11 batang per hari dan hampir 60% nya merokok di luar ruangan. Kebiasaan ini lah yang berpotensi membuang puntung rokok sembarangan semakin tinggi.

Melihat hal ini, PT HM Sampoerna Tbk (sampoerna) melalui payung program keberlanjutan sampoerna untuk Indonesia, berinisiatif untuk mengatasi masalah ini. Dimulai 2019, sampoerna Banyak menggandeng kelompok peduli lingkungan untuk sama-sama berdialog mengatasi masalah ini.

Langkah-langkah sistematis diambil untuk menangani sampah puntung. Mulai dari menganalisis penyebab, mengevaluasi titik-titik pembuangan sampah, mendorong perubahan perilaku, menyediakan pembuangan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah puntung.

Melakukan studi terkait kebiasaan membuang sampah puntung juga dilakukan untuk lebih memahami isu itu dan bekerjasama dengan organisasi lain untuk mengurangi jumlah sampah plastik secara global.

Ya semua pihak harus bergandengan tangan agar gerakan bersama dalam menangani sampah dapat berhasil. Semua pihak harus melakukan dengan konsisten. Dimulai dari diri kita tidak membuang puntung sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan. (national.geoghrapic.grid.id)