Banyak Sampah Tidak Terangkut, Bisnis Pengelolaan Dinilai Potensial
JAKARTA – PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Bisnis pengelolaan Sampah dinilai masih sangat besar potensinya untuk dikembangkan oleh berbagai pihak. Pasalnya, bisnis berbasiskan ekonomi sirkular itu masih memiliki sumberdaya yang sangat besar.
Wakil Ketua Pelaksana Coca Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo, mengatakan, dari total rata-rata 6,8 juta ton sampah pertahun, hanya 39 persen diantaranya yang berhasil dikumpulkan dan diolah.
“Jadi lebih banyak yang tidak dikumpulkan daripada yang dikelola,”ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/10/2020).
Lebih lanjut, Priyono mengaku pihaknya sedang mendorong pengembangan bisnis berbasis daur ulang guna meningkatkan angka terolahnya sampah.
Sebab, Coca cola saat ini juga tengah fokus mengatasi permasalahan pengentasan sampah tidak terurai. Salah satunya melalui program plastic reborn 2.0.
“Bagaimana juga mendorong terciptanya lebih banyak lagi daur ulang dan juga mendorong supaya masyarakat dan pemangku kepentingan memahami pentingnya bagaimana daur ulang,” katanya.
Oleh karena itu, melalui program itu coca cola foundation mengajak dan membina perusahaan-perusahaan perintis atau start up penggiat sampah di Indonesia.
“Isu ini sangat besar, isu yang sangat besar, tidak mungkin hanya coca cola yang melakukannya,” kata dia.
Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie melaporkan dari program Plastik Reborn 2.0, pihaknya telah melakukan pelatihan dan pendampingan kepada 3 start up yang berkaitan dengan pengelolaan sampah.
Ia mengklaim pelatihan telah berdampak positif kepada startup-startup tersebut. Hal tersebut terefleksikan dengan angka pengangkutan sampah yang meningkat hingga 5 kali lipat.
“Pengelolaan sampah ini bisnis yang sangat potensial,”ucapnya. (kompas.com)