Menurut LIPI Sejumlah Sampah Plastik Melonjak Selama Pandemi Covid-19
JAKARTA – PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa sampah plastik bertambah di tengah pembatasan sosial. Alasannya, sebagian masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik. Hal tersebut terungkap melalui riset LIPI pada media April-Mei 2020.
“96 persen paket belanja online ini menggunakan sampah plastik,” kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik, dalam diskusi daring jurnalis : Pandemi Covid-19 dan ekonomi silkular Jakarta, Senin (11/1/2021).
Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi belanja online berbentuk paket meningkat 62%. Sedangkan belanja online berbentuk layanan antar makanan siap saji naik 47%.
Dilihat dari frekuensinya, belanja online selama pandemi naik menjadi 1-10 kali dari sebelumnya yang hanya 1-5 kali per bulan.
Akibat dari peningkatan bisnis toko online ini berdampak langsung pada peningkatan jumlah sampah plastik di rumah tangga. Sebab adanya penggunaan kemasan, pembungkus, bubble wrap, dan kantong plastik saat pengemasan produk yang dibeli.
“Kalau belanja online kan pakai plastik, bubble wrap, belum lagi pake selotip yang banyak,” kata dia.
Sampah di TPA
Jumlah sampah di TPA area juga mengalami peningkatan. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan TPA Bantargebang yang menurun. Ujang menduga kondisi ini dipicu akibat penurunan aktivitas di Jakarta selama pandemi berlangsung.
“Di TPA Bantargebang menurun, tetapi polanya mirip, sampah medis yang meningkat. Diduga ini akibat aktivitas bisnis di Jakarta yang juga menurun selama pandemi,” kata dia.
Di sisi lain, sampah yang masuk ke teluk Jakarta terpantau mengalami penurunan. Sebaliknya terjadi peningkatan sampah medis berupa masker sekali pakai sampai hazmat suit. (liputan6.com)