Souvenir dari Sampah Plastik Disiapkan untuk Delegasi KTT G20 di Bali

sampah

PERPUSTAKAANSAMPAH- Komunitas Partnership Kura-kura Bali di Serangan, Denpasar tengah sibuk membuat produk-produk kerajinan dari sampah plastik untuk dijadikan souvenir dalam acara internasional KTT G20 di Pulau Dewata.

“Kami ingin membawa setidaknya 100 kerajinan yang dibuat dari plastik untuk para delegasi KTT G20 yang datang ke Bali,” jelas Koordinator Komunitas Partnership Kura-kura Bali dengan masyarakat Desa Serangan, I Wayan Patut saat ditemui, Jumat, (27/5/2022).

Menurutnya, total sekitar 10 jenis kerajinan dari sampah plastik yang akan dipamerkan dan dijadikan sebagai souvenir kepada delegasi KTT G20. Seperti kursi, meja, pot-pot tanaman, berbagai kerajinan berbentuk hewan, tempat sabun, piring, dan lainnya.

Produk kerajinan yang dibuat oleh komunitas ini memerlukan cukup banyak plastik. Misalnya untuk membuat sebuah kursi berukuran 40 x 25 cm memerlukan 8 kg sampah plastik. Kursi ini pun cukup kuat, karena mampu menahan 90 kg beban.

“Kami sudah dari 6 bulan yang lalu mempersiapkan kerajinan ini khusus untuk KTT G20, tapi karena waktu penyelenggaraannya masih jauh, kesiapannya baru 40 persenan,” jelasnya.

Bahan baku pembuatan kerajinan diperoleh dari masyarakat sekitar. Dari sanalah kemudian sampah-sampah plastik diolah menjadi berbagai produk kerajinan bernilai seni dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun Komunitas Partnership Kura-kura ini lahir sejak 2013, dengan fokus pertamanya untuk menghijaukan lingkungan di Serangan yang dominan memiliki tanah berpasir.

“Tanaman yang kita kembangkan didistribusikan agar menjadikan kawasan Serangan hijau pada saat itu,” tambahnya.

Pada 2016, sampah plastik diolah menjadi minyak, hanya saja proses itu belum menjadi solusi penanganan sampah yang tepat.
(Kumparan)