Sampah Saset di Sungai Ciliwung Mengandung Polimer EVOH

Uncategorized

PERPUSTAKAANSAMPAH- Tim Ekspedisi Sungai Nusantara yang berkolaborasi dengan Ciliwung Institut, menemukan banyak sampah saset yang tersangkut di ribuan pohon bantaran Sungai Ciliwung.

Koordinator Susur Sungai Ciliwung, Alaika Rahmatullah mengatakan, hasil dari ekspedisi Ciliwung yang dilakukan pada Senin kemarin ditemukan bahwa sepanjang penyusuran teridentifikasi lebih dari 11000 pohon yang terlilit sampah plastik.

“Sepanjang penyusuran Ciliwung kami menemukan sekitar 1100 vegetasi sisi kanan dan kiri bantaran Ciliwung terlilit sampah plastik seperti tas kresek dan saset,” kata Alaika Selasa (14/6/2022).

Untuk diketahui, bahaya sampah plastik saset secara umum terbagi menjadi dua, bahaya secara fisik dan kimia.

Secara fisik, sampah plastik saset dapat terfragmentasi menjadi serpihan plastik kecil yang disebut sebagai mikroplastik.

Beberapa polimer yang telah berhasil teridentifikasi pada mikroplastik salah satunya adalah polimer EVOH yang juga digunakan pada lapisan saset.

Lalu bahaya lainnya secara kimia, sampah plastik saset mengandung senyawa kimia berbahaya diantaranya plasticizer yang telah teridentifikasi oleh peneliti sebagai senyawa pengganggu hormon termasuk BPA dan Phthalates.

Tidak hanya itu, plastik saset yang dibakar ternyata mengandung senyawa toksikan dioksin yang dapat mengganggu sistem pernapasan pada manusia, bahkan memicu terjadinya kanker.

Polimer Ethylen Vinyl Alcohol Copolymers (EVOH), juga dikenal dengan poli termoplastik (ethylene-co-vinyl alcohol).

Melansir dari National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI.NLM.NIH) edisi Juli 2021, polimer EVOH adalah salah satu bahan polimer yang paling banyak digunakan dalam kemasan.

Dalam kemasan makanan, EVOH biasanya ditempatkan dalam bentuk lapisan dalam yang tipis, biasanya jauh di bawah 10 mikrometer, dilindungi dari kelembaban oleh lapisan luar seperti polipropilen (PP), polietilena tereftalat (PET) atau polietilen densitas rendah dan tinggi.

EVOH biasanya digunakan sebagai bahan polimer kemasan, karena memiliki karakteristik yang dianggap cocok karena flesibilitasnya, transparansi, ketahanan termal, dan properti penghalang oksigen tinggi berdasarkan tingkat kristalinitasnya yang tinggi,terutama dalam struktur multilayer.

Selain itu, EVOH juga sangat transparan dan hidrofilik, namun tidak larut dalam air, dan dapat didaur ulang dalam proses penggilingan ulang poliolefin dengan infrastruktur yang ada. PP

Berikut beberapa kelebihan penggunaan EVOH lainnya.

  1. Anti debu
    Resin EVOH adalah polimer yang sangat antistatik, sehingga debu dapat dicegah agar tidak menumpuk pada kemasan saat digunakan sebagai lapisan.
  1. Kilau dan transparan
    Resin EVOh juga diketahui akan menghasilkan kilap tinggi dan kejernihan yang luar biasa jika digunakan pada permukaan luar kemasan, sehingga membuat tampilan kemasaan yang lebih baik.
  2. Kemampuan cetak
    Dengan gugus -OH dalam rantai molekulnya, permukaan resin EVOH dapat dengan mudah dicetak tanpa perlakuan khusus.
  3. Ketahanan terhadap minyak dan pelarut organik
    Polimer EVOH dapat menahan minyak dan pelarut organik, membuatnya sangat cocok untuk mengemas makanan berminyak, minyak nabati, minyak mineral, pestisida pertanian dan pelarut organik.
  4. Tahan cuaca
    Polimer EVOH ternyata juga memiliki ketahana terhadap cuaca. Saat terkena kondisi luar ruangan, polimer ini akan mempertahankan warnanya dan tidak menjadi kuning atau buram.

Bahaya polimer EVOH
Kopolimer EVOH, termasuk kopolimer dengan kandungan etilen 44 persen mol (EVOH44), dengan kandungan vinil alkohol tinggi, telah terbukti bahwa bahan yang satu ini dapat terdegradasi pada kondisi lingkungan dan media biologis tertentu.

Kemasan plastik multilayer termasuk yang mengandung EVOH cukup sulit untuk didaur ulang dan dianggap sebagai masalah lingkungan, meskipun memiliki sifat pelindung yang berharga.

Berdasarkan keterangan dalam Polymer Data Base menyebutkan, bahwa EVOH sulit untuk didaur ulang, karena lapisan EVOH yang diapit di antara dua atau lebih lapisan PE memiliki kecenderungan untuk menggumpal saat diproses ulang, menghasilkan lubang pada bahan film PE yang didaur ulang.

Namun, limbah EVOH tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun atau berbahaya jika dibakar dengan benar.
(Kompas.com)