PLN Kini Butuh 8 Juta Ton Limbah Sampah untuk Bahan Baku Alternatif PLTU

sampah

JAKARTA-PERPUSTAKAANSAMPAH.com – PT PLN (PERSERO) memperkirakan dibutuhkan 8 Jura ton serbuk gergaji kayu per tahun untuk memaksimalkan bahan baku alternatif ini bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Serbuk gergaji kayu merupakan limbah sampah yang nantinya dikonversikan dengan batu bara guna mengoperasikan PLTU.

Direktur mega proyek PT PLN Ikhsan Asaad mengatakan, pemanfaatan limbah sampah tersebut untuk menggantikan sebanyak lima persen batu bara untuk PLTU. Langkah ini juga seiring dengan upaya perusahaan untuk mengejar target bauran energi untuk energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.

Manajemen optimistis target bauran energi untuk EBT sebesar 23 persen pada 2025 akan tercapai. Optimimisme ini seiring dengan sejumlah langkah strategis yang telah disusun manajemen.

“Sebagai BUMN yang ditugaskan pemerintah, PLN juga tentunya berkomitmen untuk mencapai target EBT 23 persen pada 2025. Sampai saat ini jumlah pelanggan PLN mencapai 77 juta pelanggan dengan kapasitas pembangkit terpasang 63.000 megawatt (MW),” ujar Ikhsan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/11/2020).

Guna mencapai bauran energi sektor EBT, manajemen perlu mempertimbangkan keselarasan pasokan dan permintaan. Selanjutnya, potensi ketersediaan sumber energi setempat (resource based) keekonomian menjamin adanya reliability, sekuriti dan sustainability.

Selain itu, penambahan pembangkit EBT akan diprioritaskan dan diakselerasi pada daerah-daerah yang masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) impor untuk pembangkit diesel. Hal ini diharapkan menurunkan biaya pokok produksi listrik sehingga dapat mengurangi subsidi atau kompensasi dari pemerintah. (inews.id)