Besek,Solusi Kurangi Sampah Plastik Saat Pembagian Daging Kurban
MEDAN-PERPUSTAKAANSAMPAH.com – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dalam mendukung pengurangan sampah plastik, pembagian daging hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah menggunakan besek.
Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut yang juga pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Sosial dan Kesejahteraan Setdaprov Sumut, M. Fitriyus mengatakan, penggunaan besek juga sebagai dukungan terhadap produk lokal Usaha Mikro Kecil (UMKM) Sumut.
“Juga dinilai sebagai pilihan yang lebih sehat dibanding plastik yang mengandung zat-zat kimia,” kata Fitriyus, Kamis (23/7/2020).
Besek adalah wadah atau tempat yang terbuat dari anyaman bambu tertutup, dan berbentuk segi empat. Saat ini Pemprov Sumut sudah mempersiapkan sebanyak 10.000 lebih besek, ada yang terbuat dari daun pandan dan ada pula dari daun purun.
“Sudah ada, tetapi akan kita tambah lagi,” ujarnya.
140 Ekor Sapi
Pemprov Sumut menargetkan kurban sebanyak 140 ekor sapi pada Idul Adha tahun ini, yang ditetapkan jatuh pada Jumat 31 Juli 2020. Nantinya akan dibagikan ke seluruh 33 kabupaten/Kota di Sumut, dengan harapan dapat membantu masyarakat yang terdampak covid-19.
Diungkapkan Fitriyus, hewan kurban tersebut dihimpun dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk dari diri pribadi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, juga sekretaris daerah, R. Sabrina.
“Kemungkinan akan bertambah hingga hari H,” ungkapnya.
Diterangkan Fitriyus, pembagian di Kabupaten/Kota akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten/Kota. Sebelum diberangkatkan, sapi yang akan dikirim terlebih dahulu melalui proses cek kesehatan oleh Dokter hewan.
Hewan kurban diantar langsung ke Kabupaten/Kota bersamaan dengan Besek (wadah tertutup yang terbuat dari anyaman). Kemudian, disembelih di daerah masing-masing. Untuk pulau Nias, tidak akan diantarkan langsung, karena menghabiskan waktu yang lama dan biaya yang mahal.
“Oleh karena itu, akan diganti dalam bentuk uang dan dibeli di wilayah setempat,” terangnya.
Pelosok Desa
Pelaksanaan kurban dipercayakan kepada MUI setempat yang lebih faham dengan masyarakat yang lebih berhak memperoleh. Pemprov Sumut menekankan agar masyarakat di pelosok Desa lebih diutamakan.
“Apalagi di masa pandemi saat ini, banyak masyarakat yang terdampak. Kita harapkan mereka yang di pedesaan bisa dijangkau,” sebutnya.
Fitriyus mengimbau agar pelaksanaan kurban di daerah nantinya mengedepankan pelaksanaan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran dan penularan virus Corona covid-19, serta mengedepankan ketertiban dan pembagian yang adil dan merata.
“Tahun lalu Pemprov Sumut berkurban sebanyak 130 ekor sapi. Untuk tahun ini jumlahnya lebih,” tandasnya. (liputan6.com)