Singkong Sapi Kuru (Singkong Racun)
Untuk yang baru mendengar atau untuk menambah referensi tumbuhan yang berkhasiat, dari berbagai testimoni singkong ini salah satu dari sekian banyak kekayaan alam Indonesia yang beracun tetapi bermanfaat, dari testimoni yang pernah menggunakan singkong ini untuk terapi sangat bagus hasilnya dan semakin banyak yang mencari terutama untuk amandel yang membengkak.
Sngkong ini sangat beracun sehingga selama belum ada uji laboratorium tentang kandungan yang berada didalamnya tidak direkomendasikan untuk dimakan karena berbahaya, hanya saja kalau mau menggunakan bisa untuk bagian luar badan saja karena secara empiris sudah banyak yang menggunakan dan hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan oleh para pencinta herbal.
Singkong Sapi Kuru (Singkong Racun)
Kalau dilihat secara sepintas memang penampilannya tidak jauh berbeda dengan singkong lainnya, tetapi kalau dilihat lebih dekat batangnya putih kering, daunnya hijau dan kulit umbinya warna cokelat keputih-putihan. Singkong inipun sering digunakan untuk membuat pati dengan cara diparut setelah itu hasil parutannya dimasukan kedalam air, diperas dan diambil patinya.
Pada postingan kali ini spesial berbagi pengalaman ketika di kampung suka ada yang meminta singkong ini untuk terapi pengobatan amandel yang membengkak, ada juga yang meminta tetapi tidak menjelaskan untuk apa, yang jelas sudah banyak yang mencarinya padahal beracun dan tidak mungkin untuk dikonsumsi seperti singkong biasa lainnya, Allah SWT menciptakan makhluknya tentu ada manfaat untuk yang lainnya pula.
Terlepas dari pengalaman itu mungkin ada pengalaman-pengalaman lainnya dari para pembaca bisa komen dibawah sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk penggunaan berikutnya, siapa tau ada yang memang manfaatnya terasa, ada yang biasa-biasa saja atau yang sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan menggunakan singkong ini. Berbagai komen bisa dibaca juga oleh pembaca lainnya.
Yuk berbagi pengalaman tentang Singkong Sapi Kuru (Singkong Racun) 085860307777
10 comments
Pengalaman saya kista payudara (hasil usg & mammo 2,3 x 2,8 cm) hilang dalam 1,5 minggu saja. Tapi memang tidak hanya dengan kompres parutan singkong racun saja ya 🙂
Berikut hal-hal yang saya lakukan waktu itu:
– kompres payudara dengan parutan singkong racun 3-5 jam /hari (mau berangkat kantor ditempel, saat istirahat makan siang dibasuh sabun)
– makan delima merah 1 buah sehari (langsung dimakan dengan biji / dijus bersama daun sirsak)
– jus daun sirsak segar (kalo di sekitar rumah tak ada, beli online banyak he he)
– mengganti nasi dengan ubi/singkong
– minum infuse lemon 2 liter/hari
– 3 hari pertama hanya makan sayur dan buah (jika tidak kuat jangan dilakukan / segera makan sedikit protein)
– pantang produk Susu dan segala turunannya (yoghurt, keju dll)
– pantang Pengawet, Perasa, Pewarna (mengandung vetsin, minuman/makanan kaleng)
– pantang semua protein terutama dari ternak dengan hormon (ayam negeri, daging sapi, jeroan, lemak, bebek dll)
– pantang makanan olahan frozen (bakso, nugget dll)
– pantang produk kedelai (tempe, tahu, susu kedelai)
– pantang durian, nangka, dan segala buah yang pohonnya bergetah (leci, rambutan dll)
– pantang makanan yang digoreng tenggelam (deep-fried)
contoh pola makan dalam sehari:
sarapan : buah (delima + pepaya/ naga merah/dll)
makan siang : sayur/sedikit ubi + sepotong fillet ikan/ayam kampung (steam atau digoreng dengan bawang & sedikit olive oil)
sebelum makan malam (perut kosong) : jus daun sirsak segar
makan malam : sayur/ubi + sepotong dadar jagung (digoreng dengan sedikit olive oil)
heww…..
buat saya ngelakuin di atas rasanya beraaaaaatttt bangett
karena saya tidak suka sayur dan buah. Sukanya makan yang gurrih gurih alias protein dan semua yang creamy berkejuu…
Fried chicken, lasagna, bebek goreng, steak, french fries….duh duh duuuh
tapi waktu itu saya berpikir
ini kista kalo ternyata ganas trus bagaimana
daripada operasi, daripada kemo, dari pada diangkat payudara…dst dst
itu yang jadi motivasi saya
kalo ada tekad, semua gampang sajah..
apalagi cuma 1-2 minggu
kan lagi “pengobatan”…lumrah donk kalau musti ‘prihatin” dulu
Setelah kista hilang, bolehlah sedikit2 nakal 🙂
Makan hot cheesy, boleh. Untuk hari ini saja 😀
Makan lasagna, boleh sedikit. Bulan depan baru boleh makan lagi 🙂
Makan gorengan, boleh 1/2 potong saja. 2 minggu lagi baru boleh makan lagi
Makan kornet/nugget/sosis boleh, sedikit saja. 2 minggu lagi boleh makan lagi
dst
dst, dst
Yang penting kontrol diri selalu! jangan membuat alasan yang dibuat-buat untuk sering memakan ‘racun-racun’ itu
Ingat, bahkan sekedar sepotong krupuk uyel putih nan gurih itu, sudah pasti mengandung MSG. Makanan kantin yang disediakan perusahaan, sudah pasti bebas MSG? Entahlah..
Yang pasti aman sih masakan buatan sendiri
Tapi apa iyaa bisa kuwaat bgitu terus..? he hee…blenger kaleee
Realistis saja. Asal ‘istiqomah’.
Jangan ngotot strict pola makan sehat,
tapi dapat sebulan gak kuat – trus kalap – malah segalanya dimakan serakus rakusnya he he…
Imbangi / ‘tebus dosa’ dengan asupan sayur atau buah jika terlanjur makan yang tidak sehat.
Bisa stress kita kalo berpikiran bahwa setiap makanan yang masuk tubuh bikin penyakit.
Biasa saja. Tetap upayakan selalu makan sehat…
Awasi juga dapur. Ada asisten RT yang suka nyembunyiin penyedap rasa…trus claim kalo masakannya asli alami, bebas MSG ahahahah…..
Simpulannya, saya merombak pola makan (dan hidup) saya saat ini. Sepertinya itu pilihan yang tak bisa ditawar lagi…sel-sel tubuh sudah tidak seperkasa dulu lagi, yang mampu menangkis segala jenis ‘racun’ meski makan semau-maunya 😀 Harus banyak sayur…banyak buah…sedikit protein, sedikit karbohidrat
ohiya maaf ketinggalan, sebelum saya ikhtiar melaksanakan ‘pengobatan’ di atas, saya mengawalinya dengan sedekah sebuanyak, semaksimal yang saya mampu saat itu…dan shalat hajat memohon kesembuhan
Demikian pengalaman saya..smoga bermanfaat 🙂
makasih
Terima kasih
Ibunda saya sudah lama mengidap kanker payudara, tepatnya waktu itu ketika saya masih duduk di bangku SMP kelas 1, ibu sudah mencoba berobat ke dokter di daerah cicurug – sukabumi, rutin bolak balik satu bulan dua kali cek dan berobat tapi tidak menunjukan hasil yang signifikan obat yang diberikan dokter hanya sebatas untuk memperlambat perkembangan sel kanker, dan hanya meringankan rasa sakit ketika kambuh, setiap kali obat habis ibunda selalu merasakan sakit yang tertahan kadang saking sakitnya ibunda sampai meringis dan menangis. Hampir kurang lebih tiga tahun berobat dan sampai pada satu titik dimana dokter merekomendasikan untuk segera dilakukan operasi pengangkatan kanker. Semua perasaan keluarga waktu itu sangat terpukul, tapi itulah kenyataan yang harus keluarga terima. Akhirnya kami sekeluarga bermusyawarah membahas keputusan yang akan diambil perihal rekomendasi operasi pengangkatan, dalam musyawarah ibunda sendiri yang mengambil keputusan waktu itu untuk tidak diambil tindakan operasi, dengan berbagai pertimbangan, apalagi waktu itu anak-anaknya masih kecil, jauh pandangan ibunda waktu itu, saya yang waktu itu belum mengerti apa-apa hanya bisa menangis dengan apa yang dialami ibunda, dengan keputusan tersebut akhirnya ibunda saya mencari informasi berbagai macam pengobatan alternatif. Sampai pada akhirnya ibunda mendengar kalau Ubi sapi kuru (ubi racun) bisa mengobati penyakit kanker payudara, dan ada satu obat herbal lagi yaitu Jamur Korea, kedua obat ini akhirnya rutin ibunda konsumsi, untuk ubi sapi kuru (ubi racun) tiap hari ibunda parut, lalu hasil parutan ubi tersebut bunda tempelkan di sekitar payudara yang terserang kanker, dan untuk jamur korea dibuat teh kombucha, caranya seperti buat teh manis lalu setelah dingin dimasukan dalam toples yang sudah ada jamur korea.. Setelah satu hari baru di minum rutin 3 kali sehari.. Dan alhamdulillah setelah hampir satu tahun rutin mengkonsumsi teh jamur kombucha, dan ubi sapi kuru (ubi racun), setelah melakukan cek ke dokter tidak ada lagi sel kanker…
makasih
Terima kasih atas berbagi pengalamannya
Kalo seandainya sy mau bibitnya bsa pesen ga?kmn?
mudah-mudahan kedepan bisa kami tanam kembali
Saya perlu singkong ini utk obat kanker. Saya bisa beli?
terima kasih,semoga kedepan kami bisa nanam lebih banyak lagi