Mramu, Koleksi Jam Tangan Hasil Daur Ulang Puntung Rokok

sampah

PERPUSTAKAANSAMPAH-Melalui gerakan kreatif berkelanjutan KYBProject (Kick Your Butt), ONX Idea Studio (ONX Studio) berkolaborasi dengan Pala Nusantara untuk mendaur ulang sampah puntung rokok menjadi sebuah koleksi jam tangan unik, yakni Mramu.

Ada pun keunikan koleksi Mramu terletak pada casing yang menggunakan bahan dari hasil olahan puntung rokok.

Dengan mengaplikasikan cella board yang terbuat dari lebih dari 264.000 puntung rokok, KYBProject membuat 200 unit koleksi jam tangan di tahap awal peluncurannya.

Ditemui di acara peluncuran produk, CEO dari PT Ide Dua Cipta, Rony Rahardian mengatakan bahwa Mramu lahir sebagai salah satu hasil pengembangan KYBProject, khususnya di pilar desain dan produksi.

“Ide awalnya itu karena kami ada desain studio yang fokusnya di produk,” terang Rony Senin (26/9/2022) lalu.

“Dan kami sudah sering mendesain beberapa produk dengan menggunakan material yang common seperti akrilik atau besi. Tapi kok seperti tidak ada pembeda dengan produk-produk lainnya,” lanjut dia.

Melihat puntung rokok menjadi limbah yang banyak tidak terpakai, KYBProject akhirnya mencoba mengolahnya menjadi bahan dasar biopolimer bernama cella board.

“Kami melakukan beberapa tahapan proses produksi untuk memastikan ramuan cella board yang digunakan untuk membuat casing mesin jam yang tepat guna dan aman digunakan untuk aktivitas sehari-hari,” kata Roni.

“Mulai dari proses studi materi, eksplorasi desain terhadap karakteristik material, hingga testing penggunaan produk. Jadi, semua kami lakukan supaya Mramu layak dijual ke pasar,” tambah dia.

Roni mengungkapkan, proses untuk membuat formulasi cella board membutuhkan kurang lebih dua tahun.

“Karena kami tidak memiliki referensi, jadi akhirnya merasa kesulitan. Kami juga sempat trial and error dengan material sejenis sampai akhirnya menemukan formulasi yang diinginkan,” jelasnya.

Selain puntung rokok, ada juga beberapa tambahan bahan kimia dan pewarnaan yang terlibat sebagai pigmen.

Namun, untuk motif atau coraknya, itu semua berasal dari sisa kertas pada puntung rokok.

“Ketahanannya sudah diuji dari laboratorium. Kami juga melakukan berbagai tes, mulai dari tes tarik, tes tekan, maupun tes lentur,” ujar Roni.

“Ketika sudah menjadi produk, saya sendiri melakukan tes pakai selama 8 bulan dalam kondisi ekstrem saat bersepeda dengan cuaca panas dan kondisi kulit sensitif, tapi material ini masih tetap tahan dengan baik,” imbuhnya.

“Dengan adanya material terbarukan KYBProject, keterbatasan bahan dasar bukan lagi sebuah masalah dan kehadiran cella board sangat bi

Ilham juga menambahkan bahwa akan ada saatnya kayu itu bersifat lebih luxury sama kayak mobil mewah yang harganya mahal. Jadi, kayu ini akan ada di titik pembeli itu menghargai value nya dengan harga yang mahal.

Di samping materialnya yang terbarukan, menariknya lagi dari jam tangan ini adalah menggunakan strap yang terbuat dari kulit kerbau (buffalo leather) dan warna-warna yang lebih vibrant.

“Jadi penawaran dari KYBProject inilah yang membuat Pala one step ahead dengan kompetitor lainnya di aksesori fesyen. Kami juga punya tujuan bersama untuk menjadikan produk yang populer di kalangan anak muda,” ujarnya.
(Kompas.com)