Daur Ulang Merupakan Jawaban Masalah Sampah di Tempat Wisata

sampah

PERPUSTAKAANSAMPAH.com- Sampah menjadi masalah yang muncul ketika tren pariwisata di berbagai daerah di Indonesia meningkat.

Sejumlah wisatawan kerap meninggalkan sampahnya ketika berkunjung ke destinasi wisata.

Sampah yang ditinggalkan umumnya berupa kemasan makanan, botol minuman sampai puntung rokok berserakan di lokasi yang tentu berdampak pada kenyamanan dan lokasi.

Kepedulian yang rendah pada kebersihan dan masih minimnya fasilitas pendukung di lokasi wisata menjadi sejumlah faktor yang berperan.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018, tingkat kepedulian masyarakat terkait pengelolaan sampah hanya mencapai 28 persen.

Alue Dohong, PhD. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengatakan sampah berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat.

“Kawasan wisata hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan sampahnya,” katanya dalam webinar, Selasa (01/03/2022).

Kali ini, industri daur ulang dilibatkan untuk berperan besar mengolah sampah di kawasan wisata agar menjadi produk yang bermanfaat.

“Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnyaā€¯, lanjut Alue.

Lokasi yang terpilih antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo, yang menjadi destinasi unggulan Indonesia.

Gerakan ini termasuk melakukan proses pengumpulan sampah, penerimaan dan penyortiran, dan pada akhirnya diproses kembali menjadi botol plastik.

Tujuan untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan sehingga sektor pariwisata di Indonesia bisa lebih baik. (Kompas.com)